Rachmatunisa - detikinet
Read More..
Jakarta - China dikenal sangat ketat mengatur akses internet warganya. Tak pandang bulu, aturan ini diberlakukan bagi semua orang, tak terkecuali mantan bos Google China.
Kai-Fu Lee, mantan President Google China tersebut mengaku dirinya diblokir menggunakan situs mikrobloging China. Pemblokiran itu membuatnya tidak bisa memposting apapun.
Seperti diketahui, China tidak memperbolehkan akses Facebook dan Twitter sehingga warganya menggunakan layanan jejaring sosial lokal. Ada dua situs serupa Twitter di sana, yakni Sina dan Tencent.
Melalui Twitter, seperti dilansir Telegraph dan dikutip detikINET, Selasa (19/2/2013), Lee mengadu bahwa dirinya tak bisa menggunakan baik Sina maupun Tencent untuk sementara waktu. Dia tidak menjelaskan alasannya.
"I am silenced on Sina and Tencent (microblogs) for three days, so everyone can find me here," tulisnya.
Memang, tidak ada pernyataan resmi alasan pemblokiran yang dialami Lee. Namun sejumlah pengguna internet di sana menduga, pemblokiran ini ada hubungannya dengan komentar Lee mengenai perusahaan mesin pencarian Jike Search, yang terkait dengan media milik pemerintah.
Dia juga mengomentari pemberitaan mengenai sang Chief Executive perusahaan tersebut, Deng Yaping yang juga mantan juara Olimpiade tenis meja.
Sebelumnya, Lee melontarkan pendapat pribadinya, beredar artikel yang mengkritik performa kerja Deng sebagai CEO Jike Search. Artikel ini dibahas di berbagai forum teknologi di China.
Jike Search sendiri adalah anak perusahaan harian People's Daily yang merupakan corong dari Partai Komunis di China. Kini artikel tersebut telah dihapus dari sumber aslinya.
Dimintai konfirmasi, Jike Search tidak bersedia memberikan komentar, demikian juga perwakilan situs Tencent. Sementara situs Sina mengaku tidak mengetahui adanya pemblokiran yang dialami Lee.
Kai-Fu Lee, mantan President Google China tersebut mengaku dirinya diblokir menggunakan situs mikrobloging China. Pemblokiran itu membuatnya tidak bisa memposting apapun.
Seperti diketahui, China tidak memperbolehkan akses Facebook dan Twitter sehingga warganya menggunakan layanan jejaring sosial lokal. Ada dua situs serupa Twitter di sana, yakni Sina dan Tencent.
Melalui Twitter, seperti dilansir Telegraph dan dikutip detikINET, Selasa (19/2/2013), Lee mengadu bahwa dirinya tak bisa menggunakan baik Sina maupun Tencent untuk sementara waktu. Dia tidak menjelaskan alasannya.
"I am silenced on Sina and Tencent (microblogs) for three days, so everyone can find me here," tulisnya.
Memang, tidak ada pernyataan resmi alasan pemblokiran yang dialami Lee. Namun sejumlah pengguna internet di sana menduga, pemblokiran ini ada hubungannya dengan komentar Lee mengenai perusahaan mesin pencarian Jike Search, yang terkait dengan media milik pemerintah.
Dia juga mengomentari pemberitaan mengenai sang Chief Executive perusahaan tersebut, Deng Yaping yang juga mantan juara Olimpiade tenis meja.
Sebelumnya, Lee melontarkan pendapat pribadinya, beredar artikel yang mengkritik performa kerja Deng sebagai CEO Jike Search. Artikel ini dibahas di berbagai forum teknologi di China.
Jike Search sendiri adalah anak perusahaan harian People's Daily yang merupakan corong dari Partai Komunis di China. Kini artikel tersebut telah dihapus dari sumber aslinya.
Dimintai konfirmasi, Jike Search tidak bersedia memberikan komentar, demikian juga perwakilan situs Tencent. Sementara situs Sina mengaku tidak mengetahui adanya pemblokiran yang dialami Lee.