Yudhianto - detikinet
Jakarta - Mulai banyaknya layanan cloud di Indonesia berdampak pada ketertarikan pengguna korporat yang melirik layanan tersebut untuk diimplementasikan bersamaan dengan infrastruktur yang telah berjalan dalam perusahaannya.
Bahkan menurut hasil temuan VMware Cloud Index 2012, dari 220 responden yang disurvei, sebanyak 41% dari organisasi menyatakan sudah mengadopsi layanan cloud ataupun sedang melakukan pendekatan dengan layanan tersebut.
Namun, kendati organisasi yang menyatakan belum memiliki inisiatif untuk mengadopsi layanan cloud jumlahnya mencapai 51%, mereka menyatakan bakal melakukan pendekatan terhadap komputasi awan dan berencana mengadopsinya dalam 18 bulan ke depan.
VMware Cloud Index 2012 edisi ketiga ini juga memasukan Indonesia sebagai salah satu sasaran survei yang dilakukan oleh Forrester Consulting. Sebab pasar untuk adopsi layanan cloud di Indonesia tengah berkembang, demikian menurut Andreas Kagawa selaku Country Manager VMware Indonesia.
"Seiring dengan iklim bisnis di Indonesia yang diproyeksikan akan terus tumbuh dan berkembang, kami melihat peluang yang sangat besar dalam upaya transformasi TI melalui layanan cloud," tuturnya.
Perkembangan layanan cloud dengan sendirinya berimbas dengan popularitas virtualisasi. Sebab bagi pengguna korporat yang ingin mengembangkan cloud computing, tidak akan lengkap rasanya tanpa disertai virtualisasi..
Temuan lain dalam VMware Cloud Index 2012 memperkuat hal tersebut. Dimana tingkat virtualisasi di Indonesia cenderung meningkat, hal ini menandakan bahwa gelombang pengguna layanan cloud pun akan ikut terkatrol.
Buktinya dari hasil tersebut terungkap sebanyak 99% responden mengatakan telah atau memiliki rencana untuk mendayagunakan virtualisasi bagi bisnisnya. Sebanyak 79% juga menyatakan setuju bahwa virtualisasi sangat penting dalam penerapan cloud computing.
"Dengan memanfaatkan strategi cloud yang benar dan bermigrasi ke model infrastruktur berbasis virtualisasi, memungkinkan TI memberikan layanan sekaligus mengendalikan dan mengelola penghantaran aplikasi secara terpusat ke seluruh lini bisnis," tutur Andreas, dalam jumpa pers di Hotel Mulia, Jakarta.
Hal ini pun diiyakan oleh Head IT Bank Andara, Ferdinandus Rudijanto, yang mewakili salah satu perusahaan yang telah mengimplementasikan virtualisasi secara penuh.
"Pengelolaan terhadap infrastruktur virtual kami itu telah memberikan nilai dan tingkat efisiensi yang besar bagi operasional kami. Kami dapat merespons tuntutan bisnis untuk tambahan resources dengan lebih cepat melalui provisi virtual machine dalam waktu kurang dari setengah jam saja. Proses ini sebelumnya memakan waktu hingga 2 bulan," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar